Senin, 04 Juli 2011

(Calon Ibu, Masuk) Bayi yang terlahir Cacat dan Nasehat Dokter.

Mohon Ma'af Kalau Thread Ane REPOST, ane cuma ingin Share, semoga Bermanfa'at.

Setiap hari, ratusan ribu bayi lahir dan kebanyakan dari mereka adalah (dianggap) normal. Namun ada juga bayi-bayi yang berbeda dari bayi pada umumya, ada yang memiliki kekurangan, ada pula yang memiliki kelebihan dari yang lainnya. Kelainan ini biasanya terjadi karena faktor ginetik atau faktor "X" yang misterius. Berikut adalah beberapa kasus yang sangat aneh. Silakan Anda dapat berpikir sendiri apakah kelainan mereka karena kecelakaan (saat di kandungan) atau mukjizat?


Bayi itu lahir di India pada tahun 2001. 10 ekor inch Nya diturunkan kepada dunia tahun setelah kelahirannya. Banyak orang India menganggap dia menjadi re-inkarnasi tuhan.


Anak kecil ini lahir di Cina pada tanggal 5 November 2008, ia memiliki 8 jari pada setiap kaki dan tidak ada ibu jari pada kedua tangan.



(Lakshmi Tatma) lahir di India dan dianggap sebagai kembali-inkarnasi dari hindu dewa Wisnu



Pada tahun 2008, seorang bayi lahir di Bangladesh dengan dua kepala.



Bayi ini lahir pada tahun 2006 dengan kondisi yang disebut anencephaly. Apakah ada hubungannya dengan pembentukan otak yang tidak tepat atau tidak lengkap.



Bayi lahir di Gilgit, Pakistan lahir seperti kulit Harimau pada Maret 2010. Ada juga tampaknya menjadi sesuatu yang salah dengan, bibirnya tangan dan tutup mata. Bayi itu meninggal sesaat setelah melahirkan.



Amillia Taylor dicatat untuk menjadi bayi terkecil yang pernah lahir dan untungnya, hanya dua minggu sebelum batas aborsi legal.



Hal ini sangat menarik. Sama orang tua, tanggal yang sama lahir, rahim yang sama namun ras yang berbeda. Kedua anak-anak (Kaydon dan Layton Richardson) baru saja merayakan ulang tahun mereka pada bulan Juli 2010



Bayi perempuan kecil itu membawa kembar parasit di perutnya. Dia baru-baru ini beroperasi dan sekarang dengan baik dan normal.



Keajaiban terbesar dari semua. Bayi prematur dinyatakan meninggal setelah lahir namun secara ajaib, dua jam kemudian bayi itu hidup dengan baik dan sehat.


BAGI Anda khsusnya para ibu yang melahirkan bayi prematur, sering-seringlah memeluk atau bersentuhan kulit dengan si kecil. Kontak dan kasih sayang yang Anda curahkan ternyata sangat membantu bayi melewati masa-masa sulit.
Menurut hasil penelitian terbaru para ahli dari Kanada, melakukan kontak kulit dengan bayi sangat prematur sekalipun dapat mengurangi tingkat stres dan rasa sakit akibat tindakan atau prosedur medis yang biasanya harus dijalani para bayi kecil di rumah sakit.
Seperti ditulis dalam jurnal BMC Pediatrics, tim dari McGill University mengindikasikan bahwa sentuhan atau kontak kulit sang ibu dengan bayi sangat membantu proses pemulihan.
Di banyak rumah sakit, para petugas unit khusus perawatan bayi (unit neonatal) masih jarang yang menganjurkan para ibu melakukan kontak atau bersentuhan dengan buah hatinya. Padahal, ini akan sangat penting bagi pemulihan dan perbaikan kondisi bayi yang lahir prematur.
Beberapa riset lain telah membuktikan bahwa inisiatif ibu memeluk bayinya secara rutin, bahkan pada bayi harus dirawat dalam inkubator, tidak hanya akan meningkatkan kualitas kesehatan, namun memperkuat ikatan batin yang sangat penting bagi perkembangan di masa pertumbuhan.
Para ahli dari McGill University melalui risetnya telah mengungkapkan betapa sentuhan kasih sayang ini penting. Kesimpulan ini diambil setelah mereka memantau perkembangan bayi prematur yang lahir pascakehamilan 28- 31 minggu.
Awalnya, para ahli menyangka para bayi prematur ini tidak akan mendapat cukup manfaat dari sentuhan dengan orang tuanya. Para bayi prematur yag di rawat di unit neonatal biasanya harus melewati tes darah dengan tusukan jarum pada tumit kaki guna mengecek kadar gula darah.
Untuk ukuran bayi, tes ini jelas sangat menyakitkan dan pada beberapa kasus efeknya bisa cukup serius. Dibutuhkan waktu beberapa menit untuk meredakan stres pad bayi dan bisa menjadi ancaman bila kesehatannya sedang terganggu.
Tim dari McGill melakukan tes pada sejumlah bayi yang sering disentuh atau dipeluk oleh ibunya, menganalisis ekspresi wajah mereka, mencatat detak jantung rate dan kadar oksigen dalam darah untuk mengukur tingkat rasa sakit yang dialami bayi.
Tingkat rasa sakit setelah 90 detik pada bayi yang dipeluk lebih rendah dibanding mereka yang tidak disentuh orang tuanya. Setengah dari bayi yang disentuh juga tidak menunjukkan ekspresi kesakitan ketika menjalani tes darah.
Pimpinan riset, Celeste Johnston, mengatakan pendeknya masa pemulihan dapat membantu mempertahankan kondisi kesehatan bayi. "Respon rasa sakit paada bayi yang sangat prematur tampaknya berkurang dengan sentuhan atau kontak kulit dengan ibunya," ujar Johsnton seperti dikutip BBC .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar